
Karyawan/karyawati serta Dharma Wanita Persatuan BBAP Situbondo mengucapkan selamat atas keberhasilannya menempuh ujian akhir Disertasi, semoga ilmu yang diperoleh dapat berguna bagi bangsa, agama dan negara.
PENGELOLAAN PAKAN, LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT PADA PEMELIHARAAN LARVA BAWAL BINTANG
(Trachinotus blochii, Lecepede)1)
OLEH.
A.B. Muslim, Sofiati, Dwi S, Mizab Asdari.2)
ABSTRAK
Salah satu pemanfaatan perairan laut pantai yang menjanjikan prospek yang bagus adalah budidaya bawal bintang. Seiring dengan berkembanganya budidaya ikan bawal bintang, kebutuhan benih semakin meningkat. Oleh karena itu perlu diupayakan penyediaan benih secara kontinyu dan berkesinambungan. Sebagai salah satu upaya untuk mendukung usaha tersebut adalah dengan menejemen pemeliharaan larva yang baik. Dengan demikian nantinya diharapkan dapat memproduksi benih dengan SR yang tinggi dan berkualitas.
Tujuan dari perekayasaan ini adalah untuk menigkatkan SR larva. Sedangkan Sasaran dari perekayasaan ini adalah tercapainya produksi benih bawal bintang yang berkualitas. Metode dari perekayasaan ini adalah persiapan bak, penebaran telur dengan padat tebar 50.000 dan 100.000 butir/bak, pemeliharaan larva, pengendalian penyakit, greeding, panen dan pasca panen. Hasil dari perekayasaan adalah Survival rate 19,157 dan 13,012% dengan prosentase metamorfosis sempurna 99,68 dan 99,36%, serta abnormalitas benih 0,32 dan 0,69%. Dengan menejemen pakan dan lingkungan yang baik dapat mendukung peningkatan SR benih.
Kata kunci: Survival rate,
Udang vanname telah menjadi komoditas penting untuk pengembangan akuakultur di Indonesia. Permasalahan penyakit baik viral maupun bakterial merupakan salah satu faktor penghambat usaha pertambakan udang vanname. Salah satu usaha pencegahan masalah penyakit adalah penerapan antibiotik pada proses budidaya. Isu tentang keamanan pangan yang berkaitan dengan residu antibiotik pada udang hasil budidaya juga merupakan faktor penghambat perkembangan budidaya udang.
Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu henti obat (withdrawal time) nitrofuran terutama metabolitnya 3-amina-2 oxazolidinone (AOZ) pada udang vanamei. Udang vanname dengan berat rerata 8 - 10 gram diberikan pakan yang mengandung antibiotik nitro furazone dengan dosis 5 gram/kg pakan udang selama 7 hari. Setelah perlakuan tersebut, udang diberi pakan tanpa antibiotik dan sampel diambil setiap 24 jam selama 7 hari berikutnya. Residu AOZ pada sampel udang diukur dengan metode ELISA menggunakan kit komersial.