Rabu, 29 Juli 2009

Abstrak Hasil Perekayasaan BBAP Situbondo

Modifikasi Metode Elisa Dalam Pendeteksian Residu Nitrofuran pada Udang

Udang vanname telah menjadi komoditas penting untuk pengembangan akuakultur di Indonesia. Permasalahan penyakit baik viral maupun bakterial merupakan salah satu faktor penghambat usaha pertambakan udang vanname. Salah satu usaha pencegahan masalah penyakit adalah penerapan antibiotik pada proses budidaya. Isu tentang keamanan pangan yang berkaitan dengan residu antibiotik pada udang hasil budidaya juga merupakan faktor penghambat perkembangan budidaya udang.

Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu henti obat (withdrawal time) nitrofuran terutama metabolitnya 3-amina-2 oxazolidinone (AOZ) pada udang vanamei. Udang vanname dengan berat rerata 8 - 10 gram diberikan pakan yang mengandung antibiotik nitro furazone dengan dosis 5 gram/kg pakan udang selama 7 hari. Setelah perlakuan tersebut, udang diberi pakan tanpa antibiotik dan sampel diambil setiap 24 jam selama 7 hari berikutnya. Residu AOZ pada sampel udang diukur dengan metode ELISA menggunakan kit komersial.

Hasil uji coba menunjukkan bahwa residu AOZ tertinggi pada sampel udang setelah pemberian pakan berantibiotik selama 7 hari adalah 10,370 ppb yang terjadi 24 jam setelah perlakuan. Residu AOZ mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya waktu. Hasil perhitungan regresi menunjukkan formula Y = 10,589 – 0,026X dengan Y adalah konsentrasi AOZ dalam ppb dan X adalah waktu dalam jam. Penurunan residu AOZ adalah 0,026 ppb per hari. Hasil uji coba ini juga menunjukkan bahwa prediksi waktu henti obat nitrofurazon adalah sekitar 15 sampai dengan 20 hari setelah aplikasi antibiotik yang terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

isi komentar anda disini .....
terima kasih