Sabtu, 14 Maret 2009

Jurnal perkayasaan tahun 2008

silahkan mengcopy file ini dengan mencantumkan nama pengarangnya

terima kasih




PERBANDINGAN KUALITAS DAN JENIS KELAMIN INDUK UDANG VANNAME

( Litopenaeus vannamei ) TURUNAN ke-1, ke-2, ke-3, DAN HASIL KAWIN SILANG,

SECARA FENOTIP DAN GENOTIP

Oleh :

Siti Subaidah dan Wendy Tri Prabowo

ABSTRAK

Dalam mengatasi permasalahan budidaya udang vannamei agar tidak terpuruk seperti halnya udang windu, maka harus diupayakan suatu Pusat Induk (Broodstock Center) untuk jangka panjang, sedangkan untuk jangka pendek adalah produksi induk budidaya dari beberapa lokasi dengan memperhatikan kaidah genetika. Usaha untuk mempertahankan kualitas benih udang sangat ditentukan oleh kualitas induk, dimana keragaman atau heterozygositas harus tetap terjaga sehingga secara genetik tetap terjamin. Upaya yang perlu dilakukan untuk menjaga dan memperbaiki hal tersebut salah satunya adalah dengan cross breeding (hibridisasi). Dalam breeding program tujuan utama sebenarnya adalah mencari kualitas induk yang baik, disamping itu dalam suatu breeding program penting untuk diketahui rasio jumlah antara jantan dan betina dalam suatu keturunan, dan apakah setiap perkawinan itu sama. Hal ini penting untuk memprogram suatu broodstock center dalam penyediaan induk. Untuk itu dilakukan pengamatan terhadap beberapa keturunan yaitu turunan ke-1, ke-2, ke-3, dan hasil kawin silang, sehingga didapatkan data kualitas induk dan perbandingan jumlah jantan betina dari masing-masing keturunan tersebut

Pengamatan dilakukan terhadap populasi calon induk umur 4 bulan dari keempat status genetik secara fenotip yaitu pertumbuhan (berat dan panjang) setiap bulan, keseragaman dan prosentase deformity setiap 3 bulan, sampai umur 9 bulan. Disamping itu juga dilakukan pengamatan secara genotip dengan analisa RLFP polyacrylamid. Untuk melihat ketahanan terhadap penyakit juga dimonitor kesehatannya setiap bulan dan diamati performance reproduksi setelah menjadi induk. Pengamatan terhadap jenis kelamin dilakukan setelah calon induk berumur 6 bulan.

Dari empat keturunan yang diamati secara fenotip ( pertumbuhan berat dan panjang, prosentase keseragaman, dan prosentase deformity) dan secara genotip
( analisa RLFP pplyacrilamid) menunjukkan bahwa induk yang berasal dari hasil kawin silang lebih unggul atau lebih baik kualitasnya. Sedangkan perbandingan/ratio calon induk udang betina dan calon induk udang jantan pada populasi hasil kawin silang adalah 1 : 1 , sedangkan pada polulasi turunan ke-1, ke-2, dan ke-3 adalah 2 : 3 dan 3 : 5

Kata kunci : udang vaname, kualitas induk, sex ratio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

isi komentar anda disini .....
terima kasih